Jembatan in terletak di jalan Kintamani, dekat dgn dam kadalpang.
Nasib jembatan ini sedikit lebih baik, karena jaraknya yg tidak terlalu panjang, dan jarang dilewati umum.
Dibanding jembatan pelor dan jembatan oro2 dowo gang 9, keduanya mengalami kerusakan yg terus menerus semakin parah meski sehabis diperbaiki. Bahkan goyang dan kayu2nya pecah
Tidak lain tidak bukan, karena volume kendaraan yg lewat bertambah padat, dan banyak yg melebihi muatan.
Saya pribadi kurang setuju mengenai diperbolehkannya kendaraan , motor utamanya melewati jembatan. Meski aturan turun dari kendaraan diterapkan pada tiap jembatan gantung, konsep jembatan gantung lebih pas diterapkan utk dilewati orang saja.
Diperbaiki berapa kalipun, selama kendaraan diperbolehkan lewat, hasilnya akan sama saja, cepat rusak.
Saking kasihannya, saya sudah 5thn ini tidak mau lewat jembatan pelor, sedang jembatan oro2 dowo saya lewati saat mancal sepeda saja. Kondisi mendesak, saya memilih lewat kintamani atau jalan besar.
Pelor, selain saya prihatin dgn kondisinya, saya kasihan dgn warga sekitarnya yg 'kebrebekan' suara ratusan motor tiaphari, apalagi yg lewat pelor byk yg ugal2an. Kasihan sekali nasibnya, jembatan itu dulu megah di tahun 80-90an, jadi arena panjat tebing tiang2nya
0 comments:
Post a Comment